Jumat, 31 Desember 2010

MENGENAL KOMPUTER

MENGENAL KOMPUTER

DPS (data processing system) adala segala sesuatuyang berkaitan dengan dunia computer. Sedengkan EDPS (elektronik data prosessing system) memiliki pengertian system pengolah data secara elektronik. Computer sendiri merupakan salah satu alat pemroses data secara elektronis.
Kata “computer” berasal dari kata “to compute” yamg artinya : menghitung tapi menurut pengertian atau definisi yang lebih luas computer adalah :
seperangkat alat pengolah data secara elektronik, meskipun proses hitung-menghitung memegang peranan pada computer.
Suatu system elektronik yang digunakanuntuk memanipulasi data demgan cepat dan tepat serta dirancang supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan output dibawah pengawasan suatu langkah instrusi program yang tersimpan dalam memori.
Seperangkat alat elektronika yang bekerja bersama-sama sebagai alat pengolah data berdasarkan instruksi / program yang di berikan kepadanya sehingga menghasilkan suatu informasi ( hasil proses ).
Element computer
Elemen computer dapat dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu :
1. HARDWARE (perangkat keras )adalah perangkat fisik computer yang bias dilihat dan dipegang dan dirasakan.
Hardware di bagi menjadi tiga yaitu :
a. input device (alat masukan ) :perangkaat yang berfungsi untuk memasukkan data yang akan diolah oleh computer. Contoh: keyboard, mouse, joystick, scanner, lightpen, detector, camera, disket/ cd data dll.
b. Proses device (perangkat pemroses ) : perngkat yang digunakan untuk memproses data yang di masukkan ke dalam computer, Proses Device ada dua CPU dan Memory.* CPU ( Central Prosessing Unit ), memiliki ALU ( Aritmatik Logcal Unit )yang bertugas melaksanakan pangolahan data dan unit control yang berfungsi mengawasi mengndalikan arus informmasi antar bagian computer.
* Memori adalah daya tampung dan keceptan proses pengolahan data computer.

Kamis, 30 Desember 2010

nestapa dunia islam

Nestapa Dunia Islam, Bagaimana Mengakhirinya?
Pertarungan yang sengit antara iman dan kufur telah berlangsung sejak fajar kebangkitan Islam, bahkan sebelum itu. Dan hal ini merupakan sunnatullah yang tidak akan berubah, sebagaimana firman Allah :
وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah (QS Al An’am : 34)
Adapun pergantian masa kejayaan dan kemunduran suatu kaum juga merupakan sunnatullah yang tidak akan berubah, sehingga suatu ketika kebathilan akan lebih bersinar sehingga yang haq kelihatan suram, dan suatu ketika yang haq mengalahkan yang bathil, walaupun pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang.
Dan merupakan sunnatullah juga bahwa berjaya maupun jatuhnya suatu umat tidaklah terjadi secara otomatis, namun Allah telah menjadikan sebab-sebab kemenangan, begitu juga telah menjadikan sebab-sebab kemunduran. Dengan sebab-sebab itulah umat akan mengubah keadaannya dari kalah menjadi menang, dan karena adanya sebab-sebab jugalah umat yang berjaya akan menjadi jatuh.
Ketika Rasulullah diutus Allah swt, dan sebelum berdirinya Negara Islam di Madinah, terjadi pertarungan intelektual (pemikiran) antara Islam dan kufur, tidak disertai dengan pertarungan fisik. Namun karena pemikiran kufur tidak berdaya menghadapi pemikiran Islam, maka kaum kafir melakukan penindasan kepada umat Islam. Di Makkah, kafir Quraisy melakukan propaganda keji untuk mencitraburukkan Islam, mereka juga melakukan penganiayaan dan pembunuhan kepada para shahabat, mereka juga pernah memboikot Rasulullah dan para shahabat. Ketika Rasulullah pergi ke Tha’if dengan maksud mencari dukungan yang akan melindungi dakwah, beliau justru menerima perlakuan yang amat kasar, beliau diusir dan dilempari sampai kaki beliau berdarah.
Saat mendirikan Negara Islam di Madinah pada tahun 622M, Negara ini menjadi penjaga kehormatan kaum muslimin, pelindung Islam, serta sebagai penyebar pedoman hidup bagi seluruh umat manusia di dunia melalui dakwah dan jihad. Ketika itulah pasukan bersenjata dan kekuasaan ditegakkan. Sejak itulah Rasulullah memadukan pertarungan pemikiran dengan pertempuran fisik, tercatat bahwa dalam kurun waktu 10 tahun sejak Negara Islam berdiri, terjadi 61 kali pengiriman angkatan bersenjata, terdiri dari 26 kali ghozwah (diikuti Nabi saw) 35 kali sariyyah (Nabi saw tidak ikut)[1], Sebelum Nabi saw wafat, seluruh jazirah Arab (saat ini terbagi dalam 7 negara) telah berhasil tunduk dan taat dalam Islam, bahkan mereka merasakan bahwa Islam yang diterapkan oleh negara benar-benar telah menjadikan mereka hidup mulia dan sejahtera.
Setelah Rasulullah wafat, Negara Islam dipimpin oleh para Khalifah. Mereka melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw, mereka menjadikan negara tersebut sebagai pelaksana hukum Islam, serta sebagai penyebar risalah Islam keseluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad. Secara umum Umat Islam tidak pernah sekalipun rnengalami kekalahan dalam peperangan selama kurun waktu enam abad. Negara Islam menjadi negara pertama (super power) selama masa tersebut. Hal ini tidak pernah dialami bangsa-bangsa lain sepanjang sejarah.
Sementara itu, kaum kafir khususnya negara-negara Eropa, tidak pernah lupa terhadap Islam, sehingga mereka selalu berusaha menyerang dan berkonspirasi melawan kaum muslimin pada setiap kesempatan.
Selama kurun waktu antara abad ke-6 Hijriyah (abad ke-11 Masehi) sampai dengan awal abad ke-7 Hijriyah (abad ke-12 Masehi), negara-negara Eropa mulai mendeteksi adanya perpecahan dalam tubuh pemerintahan Negara Islam. Beberapa wilayah (provinsi) memisahkan diri dari Negara Islam, serta sejumlah wali (gubernur) berinisiatif melakukan otonomi dalam beberapa kebi-jakan iinternal, seperti dalam masalah angkatan bersenjata, keuangan, kekuasaan, dan sebagainya. Dalam kenyataannya, Negara Islam berubah bentuk seperti layaknya negara federasi, bukan negara kesatuan sebagaimana mestinya.
Negara-negara Eropa mencium perpecahan ini, kemudian mengirimkan pasukan salib melawan kaum muslimin. Terjadilah perang salib yang pertama, yang diakhiri dengan kekala¬han kaum muslimin. Kaum kafir menguasai seluruh wilayah Syam (Palestina, Libanon, dan Suriah) selama beberapa dekade[2].
Sekalipun kaum muslimin pada akhirnya memenangkan pertempuran dengan keberhasilannya mengusir pasukan salib dari negeri Islam (Syam), namun rasa malu dan kehinaan yang dialami kaum muslimin sungguh-sungguh tak terbayangkan. Dengan demikian, masa-masa perang salib dianggap sebagai masa-masa kekalahan kaum muslimin.
Tidak lama setelah perang salib berakhir, datang pasukan Mongol (Tartar) sehingga terjadilah pembantaian Baghdad yang memilukan. Selanjutnya diiku¬ti dengan jatuhnya Damaskus ke tangan bangsa Mongol pada tahun yang sama (656 H/1258 M). Kemudian terjadilah pertempuran Ain Jalut pada tanggal 3 September 1260 M, yang berakhir dengan kekala¬han pasukan Mongol. Seiring dengan jatuhnya pasukan Mongol, semangat jihad kembali bangkit dalam jiwa kaum muslimin. Mereka menyadari lagi perlunya melanjutkan mengemban dakwah ke seluruh penjuru dunia. Dengan demikian kaum muslimin kembali memulai penaklukannya terhadap kaum kafir, yang diawali dengan jihad pada pertempuran merebut Byzantium (Romawi/Turki). Sejumlah pertempuran terjadi kemudian, dan berbagai kemenangan datang menyusul. Keadaan ini terjadi pada sekitar abad ke-7 Hijriyah (abad ke-13 Masehi) ketika kaum muslimin melanjutkan penaklukannya.
Peperangan berlanjut dengan sejumlah pertempuran yang hampir selalu dimenangkan oleh kaum muslimin. Negara Islam menjadi negara pertama (super power) dan terus menguasai wilayah tersebut selama empat abad, sampai pertengahan abad ke-12 Hijriyah (abad ke-18 Masehi).
Saat terjadi Revolusi Industri di Eropa, yang berlangsung secara luar biasa, yang memberikan dampak sangat besar terhadap kekuatan negara-negara Eropa. Kaum muslimin terhenyak dan mengalami kebingungan menyikapi revolusi tersebut. Dengan demikian, perimbangan keku¬atan di dunia segera mengalami perubahan, dan Negara Islam mulai mengalami kemunduran secara perlahan namun pasti, sampai akhirnya ia menjadi objek keserakahan negara-negara kafir.
Sejak saat itu, negara-negara Eropa mulai berpikir untuk mengha¬puskan Negara Islam dan menghancurkan Islam dari kancah kehidupan dan pergaulan antar bangsa. Mereka mulai memikirkan perang salib baru, yang tidak sekedar berupa invasi militer untuk mengalahkan tentara muslim dan menaklukkan Negara Islam. Perang salib baru ini lebih menakutkan dan menimbulkan aki¬bat yang lebih dahsyat. Peperangan tersebut dirancang sedemikian rupa untuk mencabut akar-akar Negara Islam, sehingga tidak akan ada lagi jejak-jejak yang tertinggal yang dapat menumbuhkannya kembali. Peperangan tersebut juga dirancang untuk mencabut akar¬-akar Islam dari dalam jiwa kaum muslimin, sehingga tidak akan ada lagi yang tertinggal kecuali sekumpulan upacara keagamaan dan ritus-ritus spiritual.
Pada saat meletus Perang Dunia I (1914-1918), negara-negara Barat mendapatkan peluang emas untuk menghancurkan Khilafah. Pada perang ini, Khilafah Utsmaniyah bergabung dengan Jerman melawan tentara Sekutu (Inggris, Perancis, dan Italia). Akhirnya Sekutu berhasil keluar sebagai pemenang dan kemudian membagi-bagikan ghanimahnya di antara mereka, yakni membagi-bagikan negeri-negeri Islam yang berhasil mereka kuasai. Mereka akhirnya menguasai Mesir, Suriah, Palestina, Yordania Timur, dan Irak. Pemerintah Utsmaniyah tidak lagi menguasai wilayah mana pun, selain secuil wilayah yang kemudian disebut dengan Turki. Itupun sudah dimasuki oleh Sekutu. Inggris misalnya menduduki selat Dardanel dan selat Bosporus, Perancis menduduki sebagian kota Istambul, dan Italia menduduki jalur kereta api di Turki[3].
Wilayah yang tinggal secuil inipun akhirnya tidak dibiarkan begitu saja, lewat konspirasi yang keji, seorang agen Inggris yang bernama Musthafa Kamal akhirnya menghancurkan khilafah Islam pada tanggal 3 Maret 1924, saat pidato ia berkata: “Dengan harga berapa kita wajib menjaga republik yang terancam dan berdiri di atas dasar-dasar ilmiah yang kokoh? Khalifah dan keturunan Bani Utsman harus diusir. Pengadilan-pengadilan agama yang kuno dan segenap undang-undangnya wajib digantikan dengan pengadilan dan undang-undang modern. Madrasah-madrasah para agamawan (rijaluddin) harus digantikan dengan madrasah-madrasah negeri yang tidak mempelajari agama” [4]
Faktor Internal Penyebab Runtuhnya Khilafah
Bila kita tengok lembaran sejarah ke belakang, kehancuran Khilafah itu adalah sesuatu yang wajar, dalam arti negara itu memang sudah sangat lemah, hingga orang menyebutnya sebagai Ar Rajul Al Mariidh atau “The Sick Man”. Bahkan kelemahannya ini sudah muncul jauh sebelumnya.
Kelemahan ini nampak dalam dua hal, yaitu : Pertama, kelemahan umat dalam pemahaman (al fahm) terhadap Islam, dan kedua, kelemahan dalam penerapan (at tathbîq) Islam[5].
Kelemahan pemahaman ini antara lain berkenaan dengan nash-nash ajaran Islam, bahasa Arab, dan ketidaksesuaian praktek ajaran Islam dalam realitas kehidupan.
Berkaitan dengan nash-nash Islam, telah terjadi upaya pembuatan hadits-hadits palsu oleh kaum zindiq, meskipun kemudian ini dapat ditanggulangi berkat bangkitnya para ulama hadits dengan memberikan kriteria mengenai keotentikan dan derajat hadits.
Kelemahan dalam bahasa Arab terjadi saat berkuasanya para Mamalik yang mengabaikan bahasa Arab. Akibatnya terjadilah kelemahan dalam ijtihad hukum syara’ dan penerapannya dalam kenyataan, bahkan pada abad ke-4 H, sempat muncul ide tertutupnya pintu ijtihad.
Kelemahan dalam praktek ajaran Islam, muncul karena adanya upaya mengkompromikan ajaran filsafat India dengan ajaran Islam, sehingga zuhud akhirnya ditafsirkan sebagai penyiksaan diri (asketisme). Akibatnya, banyak kaum muslimin yang lari dari kenyataan hidup, padahal tenaga dan pikiran mereka seharusnya dapat didedikasikan untuk kemajuan negara dan dakwah Islam.
Kelemahan pemahaman dalam tiga aspek ini diperparah dengan Al Ghazwuts Tsaqafi (Perang Budaya) yang dilancarkan Barat ke negeri-negeri Islam dengan peluru-peluru yang berisikan peradaban Barat yang bertentangan dengan peradaban Islam. Barat menyebarkan waham (ilusi) bahwa peradaban Barat sesuai dengan Islam, hingga akhirnya pemahaman umat terhadap Islam semakin lemah. Mereka akhirnya mengambil sebagian hukum Barat di masa Daulah Utsmaniyah, memberhentikan penegakan hudud dan mengambil gantinya dari undang-undang Barat.
Adapun kelemahan dalam penerapan Islam, nampak dari penerapan yang buruk (isa`atut tathbiq) terhadap hukum Islam dalam kehidupan. Di antaranya ialah adanya partai-partai politik yang menggunakan kekuatan militer (thariqul quwwah) untuk meraih kekuasaan, bukan menggunakan dukungan umat (thariqul ummah). Seperti golongan Abbasiyah yang menduduki Persia dan Irak serta menjadikan wilayah ini sebagai sentral kekuasaannnya. Lalu dari sini mereka menggulingkan kekuasaan dan menjadikan Bani Hasyim sebagai para penguasanya.
Di samping itu, kelemahan lainnya juga nampak dari pemberian otoritas yang besar dan luas kepada para Wali (Gubernur) di berbagai wilayah. Misalnya diamnya penguasa Abbasiyah terhadap Abdurrahman Ad Dakhil yang berkuasa di Andalusia dan membiarkannya berkuasa secara independen. Meskipun Andalusia saat itu masih menjadi bagian integral dari Khilafah, tetapi wilayah itu sudah terpisah dari segi pengelolaan pemerintahannya. Demikian pula halnya para penguasa Saljuqiyyin dan Hamdaniyyin, yang sebenarnya adalah para wali[6].
Derita Umat Pasca Runtuhnya Khilafah
Hancurnya Khilafah telah memungkinkan Eropa untuk memecahbelah negeri-negeri Islam (menjadi lebih dari 50 negara), memutuskan hubungannya satu sama lain dengan menebarkan ide nasionalisme yang kufur, dan mendudukinya secara langsung. Perancis telah menduduki Suriah dan Lebanon, sementara Inggris berhasil menduduki Irak, Yordania, dan Palestina.
Meskipun mulai dekade 40-an hingga 60-an wilayah-wilayah itu satu per satu “merdeka”, yakni terbebas dari penjajahan secara fisik (militer), tapi sesungguhnya pengaruh penjajahan tetap saja bercokol di wilayah-wilayah itu dalam berbagai bentuk penjajahan gaya baru –di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, biologis, dan lainnya– melalui para penguasa muslim yang menjadi boneka kaum imperialis.
Palestina dan Masjidil Aqsha
Sejak menduduki Palestina dan mendirikan negara pada tahun 1948, Israel bersama militernya secara sistematis dan kontinu telah lama melakukan serangkaian tindakan penggusuran, pengusiran, intimidasi, dan pembantaian terhadap kaum Muslim Palestina. Pada tahun 1974, Israel berada di balik pembantaian sekitar 15 ribu warga Palestina di Kamp Pengungsi Tel Zataar. Para pengungsi malang tersebut dibantai oleh milisi Kristen garis keras yang dipersenjatai dan dibina Pemerintah Buruh Israel.
Sembilan tahun kemudian, Sabra dan Shatilla menjadi ladang pembantaian ratusan pengungsi Muslim Palestina yang diotaki Menteri Pertahanan Israel saat itu, Ariel Sharon. Pembantaian massal terakhir yang dilakukan Israel terjadi pada tanggal 25 Februari 1994.
Meski demikian, seliar apapun agresi yang dilancarkan militer dan warga sipil Israel terhadap kaum Muslim Palestina tidak pernah dikategorikan sebagai aksi terorisme. Yang menggelikan, pemerintah Israel selalu berkilah bahwa hal itu dilakukan sebagai upaya pembelaan diri dari serangan ‘terorisme’. Ariel Sharon, yang bertangung jawab atas tragedi Sabra dan Shatilla, misalnya, sampai kini tidak pernah diseret ke pengadilan. Bahkan, ia kini menjadi orang nomor satu di Israel dan bisa duduk satu meja dengan para pemimpin Arab.
Padahal, pada tahun 1982 saja, hanya dalam waktu dua bulan, 18 ribu orang tewas dan 30 ribu lainnya cedera menjadi korban kebiadaban Ariel Sharon. Bagi pemerintah Israel dan segenap warganya, teror itu adalah segala bentuk intimidasi dan kekerasan terhadap orang Yahudi, bukan untuk orang Arab. “Satu juta orang Arab tidak lebih baik daripada satu ujung kuku orang Yahudi” kata Rabbi Yacoov Perrin ketika berpidato di atas makam Baruch Goldstein 8 tahun silam[7]
Ironinya, AS—yang saat ini tengah gencar mempropagandakan perang melawan terorisme, menunjukkan dukungannya terhadap teror Israel ini. Lebih ironis lagi adalah sikap para penguasa negara Arab-Muslim, khususnya yang tergabung dalam OKI, yang seperti biasa, hanya ‘membalas’ setiap teror dan agresi Yahudi Israel terhadap kaum Muslim, baik di masa lalu maupun saat ini, dengan kecaman demi kecaman tanpa makna; bukan aksi real berupa pengiriman pasukan militer untuk bertempur mati-matian melawan Israel.
Yang lebih aneh lagi, mereka justru mendukung treatmen terakhir yang disodorkan AS kepada Israel maupun Palestina yakni usulan yang disebut dengan ‘peta jalan damai’, (padahal inti masalahnya adalah dirampasnya tanah Palestina oleh Israel atas dukungan Inggris, AS dan PBB, jadi pangkal masalahnya adalah keberadaan Israel itu sendiri yang patut dipertanyakan). Prinsip dasar dari berbagai usulan yang disodorkan sebenarnya sama saja, yaitu mendukung eksistensi institusi Yahudi di tanah Palestina dan membangung negara sekular Palestina.
Selama ini sejarah telah mencatat bahwa berbagai kesepakatan maupun perjanjian selalu dilanggar maupun dikhianati oleh Israel. Dan nampaknya, inilah kenyataan yang akan terjadi. Apalagi dunia juga mengetahui bahwa sponsor utama dari “perdamaian” ini adalah AS, negara dengan prestasi nomor wahid dalam pelanggaran dan kejahatan terhadap kemanusiaan terutama kepada kepada kaum Muslim. Sebagaimana diketahui, setelah AS berhasil menggulingkan Saddam Hussein, ia memaksa para penguasa di kawasan Teluk dan Timur Tengah untuk ‘terang-terangan’ menjadi agen (kaki-tangan)-nya.
Turki, 432 Tahun Berjaya dengan Islam
Turki (Konstantinopel) di buka oleh Al Fatih pada tahun 1492M[8], Turki adalah saksi sejarah keruntuhan khilafah Islamiyyah, sekaligus bukti kuat bahwa Barat secara kontinu melakukan konspirasi jahat terhadap umat Islam.
Pasca runtuhnya Khilafah, pada bulan Maret 1924 itu juga syari’at Islam dihapuskan dan sekolah-sekolah agama di tutup. Pada 25 Nopember 1925, para muslimah sudah biasa dengan memakai busana ala Barat. Selanjutnya tahun 1933 Azan dan Al Qur’an ditekan untuk menggunakan bahasa Turki, dan tahun 1935 masjid Shofia diubah oleh Musthafa Kamal menjadi museum dan Musthafa melakukan pemberangusan terhadap gerakan-gerakan keagamaan[9]. Majukah Turki dengan reformasi seperti ini? Ternyata Turki tidak berhasil memajukan peradabannya dengan sistem sekuler, pelacuran, kriminalitas dan kemiskinan juga menjadi cerita harian disana.
Oleh karena itu, sejak kemenangan Partai Republik tahun 1950, pemerintah sedikit longgar terhadap kegiatan agama Islam. 7 Juli 1950 ayat Al Qur’an kembali boleh diperdengarkan lewat radio, dan berbagai kegiatan keagamaan mulai diijinkan. Meskipun demikian kelompok sekuler tidak tinggal diam, pada pemilu 1991, partai Refah (sekuler, tapi agak Islami) harus rela didongkel paksa oleh militer, dan pemimpinnya harus sempat menginap di penjara, karena dinilai kurang sekuler oleh militer. Bahkan sampai saat ini pun kehidupan kaum muslimin masih tertekan.
Spanyol, 800 Tahun Dalam Naungan Islam
Penyebaran Islam ke Eropa Barat, khususnya ke Andalusia (kini meliputi Spanyol dan Portugal), telah dilakukan 78 tahun setelah Rasulullah wafat
Penaklukan Andalusia mulai dilakukan tatkala Gubernur Musa lbnu Nushair pada kali pertama mengirimkan pasukan yang dikomandani Tharif bin Malik. Tharif sukses. Kesuksesan itu mendorong Musa mengirimkan kembali pasukan ekspedisi selanjutnya yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad. Pasukan Thariq bin Ziyad mendarat di sebuah bukit yang kemudian diberi nama Jabal Thariq (Gibraltar) tahun 711 M. Selanjutnya, serangan demi serangan mampu menaklukan hampir seluruh Semenanjung Iberia (Andalusia).
Pada masa Abdurrahman III (912-1031). Andalusia dan ibukotanya Cordoba mengalami kemajuan yang sanga pesat dalam berbagai bidang, sampai pada puncak kejayaannya. Ia berhasil menggali sumberdaya manusia dan ekonomi tanah Spanyol sehingga menghasilkan kekayaan yang berlimpah ruah, pada saat Eropa masil mengalami kegelapan. Ia juga berhasi menciptakan kondisi yang tenteram dan damai.
Di lain pihak, kaum Nasrani berusaha bersatu untuk menghancurkan kekuasaan Islam. Pengkhianatan-¬pengkhianatan yang selanjutnya dilanjutkan dengan serangan-serangan mulai dilancarkan. Memang pada awalnya, apa yang dilakukan oleh mereka tidaklah begitu berarti. Namun, setelah bersatunya musuh-musuh Islam yang diperparah dengan semakin memudarnya Kekhilafahan, akhirnya Cordoba dapat dikuasai kaum Kristen pada tahun 1236. Pernikahan Ratu lzabela dari Castilia dan Raja Ferdinand dari Aragon memunculkan kekuatan baru bagi musuh Islam untuk melakukan penyerangan pada tahun 1469. Hanya Granada yang bertahan di bawah kekuasaan Bani Ahmar (1232-1492). Akhirnya, benteng terakhir Islam yang di pegang oleh Bani Ahmar tidak dapat bertahan lagi. Dengan demikian, secara politik kekuatan Islam berakhir pada penghujung abad ke 15, dan Andalusia terpecah-pecah menjadi sekitar 30 negara kota.
Setelah kaum Kristen menguasai Andalusia, mulailah dilakukan gerakan kristenisasi di Andalusia. Para penduduk dipaksa kembali untuk menganut agama Kristen, semua literatur Arab dihanguskan. Pada tahun 1556, Raja Philip II membuat undang-undang agar kaum Muslim yang tinggal di Andalusia membuang kepercayaan, bahasa, adat-istiadat, dan cara hidupnya. Pada tahun 1609, Raja Philip III mengusir secara paksa semua penganut Islam keluar dan Andalusia, atau masuk Kristen.
Memasuki Abad 16 Andalusia bersih sama sekali dan keberadaan Muslim. Dampak dan kehancuran Kekhalifahan Islam di Andalusia masih terus berjejak hingga kini. Dendam kaum Nasrani dan penduduk Spanyol terhadap kaum Muslim seakan tidak terpuaskan. Meski telah berabad¬-abad berlalu, dendam itu belum sirna, bahkan sangat mudah menjadi pemicu permasalahan.
Saat ini, Islam bisa berkembang kembali di sana sedikit demi sedikit. Walau dengan berbagai macam rintangan dan tekanan, Islam mulai menapaki kembali kehidupan di Andalusia. Saat ini suara azan sudah mulai terdengar lagi. Aktivitas-aktivitas keislaman mulai marak, walau hanya sebatas aktivitas ritual semata. Ini memang disengaja oleh penguasa yang ada. Mereka memahami dan merasakan sendiri, bagaimana Islam— tatkala menyatukan ibadah dan politiknya— mampu menjadi superpower. OIeh karena itu, aktivitas-aktivitas yang bernuansa ‘politik Islam’ sedini mungkin dicegah oleh pemerintah yang ada. Walaupun demikian, karena sifatnya sebagai sebuah ideologi. tekanan seberat apapun tetap saja menjadikan Islam berkembang di sana.
Di samping itu, kaum Muslim juga dipaksa untuk menghirup ‘nafas-nafas busuk’ demokrasi. Kaum Muslim dipaksa melihat dan melaksanakan berbagai kebebasan yang ada—kebebasan berperilaku, berpendapat, hingga kebebasan beragama. Namun, mereka tidak bisa mengkaji dan mendakwahkan Islam sebagai sebuah ideologi secara bebas. Di sinilah ironi yang ada; demokrasi membolehkan melakukan segala hal, terkecuali untuk yang bernuansa Islam.
Kondisi tertekan semakin berat dirasakan oleh kaum Muslim di Spanyol tatkala tragedi Bom WTC mengguncang AS. Aksi-aksi intimidasi, pelecehan terhadap agama, hingga kebijakan pemerintah yang menyudutkan mereka mulai nyata dirasakan; terutama bagi kelompok-kelompok dakwah yang secara konsisten memperjuangkan dan menyebarkan Islam sebagai sebuah ideologi. Mereka dicap sebagai pemikir ideologi Islam garis keras yang perlu diwaspadai dan ditumpas.
Bahkan secara resmi, pemerintah Spanyol melalui Perdana Menteri Jose Maria Aznar, sangat mendukung upaya-upaya dan langkah-langkah apapun yang dilakukan oleh AS. Tablig dan dakwah keislaman yang ada di masjid-masjid mulai dicurigai sebagai sebuah upaya sistematis memunculkan kader-kader ‘teroris’; demikian halnya apa yang terjadi di madrasah¬madrasah. Mereka dicap sebagai institusi produsen ‘teroris’.
Kondisi Umum
Runtuhnya Khilafah telah menjadikan umat Islam berpaling dari acuan wahyu dalam mengatur sendi-sendi kehidupan mereka, sebagai gantinya mereka menjadikan sekulerisme sebagai asas kehidupannya.
Dalam bidang politik dan ideologi, kaum muslimin bercerai-berai dalam kerangkeng puluhan negara bangsa (nation-state) dan dibelenggu oleh batas teritorial yang berbasis pada paham nasionalisme yang sempit. Secara umum tapal batas wilayah negara telah menjadikan umat Islam tidak peduli dengan apa yang menimpa sesama muslim. Mereka hanya menjadi penonton pembantaian muslim Palestina oleh tentara Yahudi, kebiadaban tentara Rusia terhadap muslim Chechnya, kebiadaban Hindu India terhadap muslim Gujarat juga kebiadaban Amerika terhadap muslim Afghanistan dan Irak, dengan alasan yang terbukti tidak benar.
Yang lebih parah lagi umat tidak mempunyai negara yang melindungi, membela dan menjaga kehormatan mereka. Tidak kita dapati seorangpun dari penguasa kaum muslimin saat ini yang secara riil membela mereka. Bahkan penguasa-penguasa mereka –sadar atau tidak–justru menjadi pembela musuh dengan alasan ‘perdamaian’, ‘mencari solusi terbaik’ dan berbagai alasan lainnya. Padahal Rasulullah sebagai kepala Negara Islam pernah mengusir Yahudi Bani Qainuqa hanya karena dilecehkannya kehormatan seorang muslimah tatkala ia datang ke toko emas seorang Yahudi dengan membawa perhiasannya kemudian duduk, dengan diam-diam tukang emas tersebut datang dari belakangnya sambil memasang pengait ke pakaian wanita tersebut, tatkala wanita tadi berdiri maka terbukalah auratnya dan ditertawakan kaum Yahudi disertai teriakan-teriakan cabul, seorang muslim yang datang marah atas kejadian tersebut dan berkelahi dengan tukang emas hingga tukang emas yahudi tersebut terbunuh, kaum yahudi kemudian mengeroyok dan membunuh muslim tersebut, keluarga terbunuh minta bantuan kepada kaum muslimin yang kemudian menolongnya dan terjadilah pertarungan sekelompok muslim dengan Yahudi. Sebelum kerusuhan meluas, Rasulullah meminta agar Yahudi menghentikan gangguannya, namun mereka justru marah hingga Rasulullah mengirimkan pasukan untuk mengepung dan mengusir mereka.
Saat ini, pemimpin dan negara mana yang peduli dengan kondisi umat yang penuh problema berat ini?
Dalam bidang ekonomi, kapitalisme telah menjadikan kemiskinan melanda negeri-negeri kaum muslimin tidak terkecuali Arab Saudi[10], hanya segelintir orang saja yang dapat menikmati kekaayaan alamnya. Di Indonesia, lebih dari 100 juta rakyat hidup dalam kemiskinan, 40 juta rakyat menganggur, padahal Indonesia adalah negeri yang kaya raya, namun emas di Indonesia habis diangkut ke Amerika dan Kanada melalui Freeport, tambang emas di Minahasa diberikan kepada New Mount, minyak dan gas di Riau diserahkan kepada Caltex, di Arun, Aceh di berikan kepada Exxon Mobil, belum lagi batu bara dan hutan -lebih dari 12 juta hektar hutan/lebih luas dari pulau Jawa hanya dikuasai oleh 12 orang konglomerat, negara hanya kebagian 17 persennya dari sektor pajak[11]. Sementara minyak di negara-negara Teluk tandas disedot melalui politik perdagangan yang culas dan curang. Disisi lain negeri-negeri Islam juga dililit utang, utang Indonesia sudah mencapai angka Rp 1400 trilyun dengan bunga Rp 85 trilyun setahun[12]. Yang lebih parah dari itu adalah utang ini dijadikan IMF sebagai alat untuk mendominasi negeri ini.
Menurut Rektor Universitas Gajah Mada, Prof Dr Sofyan Effendi, bangsa Indonesia telah dijajah sejumlah negara asing yang melakukan konspirasi melalui IMF dan World Bank. Mereka mencegah masuknya teknologi, bioteknologi dan peningkatan ekonomi negara-negara dunia ketiga (Islam), termasuk Indonesia. Kata Sofyan, mereka memanfaatkan teknologi dan kekuatan ekonomi untuk menguasai kehidupan masyarakat kita. Contoh riil adalah Singapura (kaki tangan AS) yang menguasai penuh PT Indosat, yang menjadikan bangsa ini jelas tidak lagi berdaulat. Dengan penguasaan ini mereka bisa menyadap program-program rahasia dan pertahanan RI. Contoh lain adalah PT Dirgantara Indonesia (DI) yang dibonsai oleh IMF, agar Indonesia tidak punya teknologi dirgantara, kalau bukan karena alasan ini mengapa hanya karena PT DI utang Rp 1,7 trilyun IMF meminta agar perusahaan itu ditutup, sedangkan para bankir hitam yang utangnya ratusan trilyun saja justru mendapatkan pengampunan? Ini jelas langkah sistemis menjajah indonesia[13]
Dalam bidang sosial budaya, permisivisme telam menjadikan kehidupan umat Islam saat ini lebih parah dari zaman jahiliyyah dulu. Kalau masyarakat jahiliyah menganggap mempunyai anak perempuan sebagai aib, sehingga bayi perempuan mereka kubur hidup-hidup. Di era reformasi sekarang tanpa pandang apakah laki-laki atau perempuan, bayi sudah dibunuh sebelum lahir. PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) melaporkan bahwa setiap tahun ada 800.000 – 1.000.000 aborsi[14]. Tidak aneh jika sebuah penelitian menyatakan bahwa 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Yang lebih memprihatinkan adalah semua yang melakukannya mengaku tidak ada paksaan, dan sebagian dari mereka mengaku melakukannya dengan lebih dari satu pasangan dan tidak komersil[15]. dr.Boyke mengungkapkan bahwa 35% dari mahasiswa kedokteran di sebuah PTS setuju dengan seks pra nikah, sementara PKBI melaporkan 75% remaja yang disurvei di Lampung pernah melakukan seks pra nikah.
Pada masa jahiliyah seorang pelacur ditandai dengan tanda merah di dahinya. Saat ini pelacuran justru dikelola dengan istilah keren ‘lokalisasi’, lalu digagas pemungutan pajak dosa (sin tax). Widi Yarmanto mengungkapkan jumlah pelacur meningkat drastis dari tahun ke tahun, pada th. 1917 sebanyak 3000-4000, th. 90/91 sebanyak 49.619, th. 94/95 sebanyak 71.281 dan th. 99 sebanyak 70.975 orang. Bahkan ada yang menaksir ada sekitar setengah juta pelacur. Belum ditambah dengan para pelacur yang free lance di berbagai pusat perbelanjaan dan jalan-jalan di ber-bagai kota[16], hal ini mengakibatkan 7 – 10 juta suami di Indonesia menjadi pelanggan bisnis mesum ini[17]. Jumlah itu bisa jadi jauh lebih besar dari data yang terungkap. Pada masa jahiliyah seorang wanita bisa diwarisi, pada masa sekarang justru banyak yang menggagahi keluarganya sendiri.
Dari segi kepemilikan, masyarakat jahiliyah tidak memperhatikan aturan-aturan, tidak memperhatikan halal dan haram. Saat inipun banyak orang tidak peduli dari mana dan bagaimana ia mendapatkan harta. Segala cara dilakukan, yang penting memiliki banyak harta, jadilah seorang machiavellis. Sehingga wajar di tahun 2002, menurut Survei PERC (Political & Economic Risk Consultancy) yang bermarkas di Hongkong, Indonesia menempati ranking I negara terkorup di Asia dikuntit oleh India dan Vietnam (teten Masduki, Korupsi dan reformasi “Good Governance”[18]. Masyarakat jahiliyah malakukan riba yang mencekik leher (riba adl’afan mudla’afatan), dan sekarang riba malah dianggap sebagai tulang punggung perekonomian. Ekonomi dianggap tidak akan berjalan tanpa riba.
Semua realitas diatas sungguh berbeda 180o dengan kondisi umat yang sedemikian jaya saat Daulah Khilafah Islamiyah tegak selama lebih dari 1000 tahun.
Hancurnya Khilafah juga telah memusnahkan sebagian besar hukum-hukum Allah di muka bumi. Yang tersisa hanyalah secuil hukum-hukum seputar akhlaq, ibadah, dan sebagian kecil muamalah seperti al ahwalusy syakhshiyyah (hukum tentang pengaturan keluarga). Dapat dikatakan, Islam nyaris musnah dari realitas kehidupan, karena Khilafah yang menopangnya telah tiada. Padahal, sebagaimana kata Imam Al Ghazali:”… agama (Islam) adalah pondasi dan kekuasaan itu adalah penjaga(nya). Segala sesuatu yang tak berpondasi akan rubuh, dan segala sesuatu yang tak berpenjaga akan hilang lenyap.”[19]
Lantas Bagaimana?
Ditinggalkannya aturan Islam dalam pengaturan kehidupan baik di bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi maupun politik terbukti telah memundurkan umat dan menjadikan umat hidup dalam kehinaan di mana-mana. Sekarang umat Islam di seluruh dunia merasakan nasib yang malang dan menangisi kekalahan yang sangat mengerikan, yang belum pernah dialami oleh umat Islam di masa lalu.
Kalau kita renungkan secara mendalam, nasib buruk ini ternyata lebih karena keteledoran umat Islam sendiri; bukan karena musuh Islam. Umat Islam harus menyadari bahwa rumah mereka sendirilah dalam keadaan lemah, tak terpelihara kesehatannya, sehingga tatkala penyakit datang mudah sekali ia berkembang dan membikin lumpuh tubuh yang seharusnya kuat itu. Oleh karenanya, tidak ada alasan untuk terus menerus menggerutu, atau hanya mencaci maki orang lain. Hukum alam tidak pernah berubah. Siapa yang unggul dialah yang memimpin. Dan yang membuatnya unggul adalah dirinya sendiri. Bukan orang lain.
"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai mereka merubah apa yang ada diri mereka sendiri"(Ar Ra’du:11)
Jadi jelaslah hanya ada satu cara untuk keluar dari kemelut ini: umat Islam harus bangkit! kebangkitan hakiki adalah kenaikan taraf berfikir umat yang dimulai dengan perubahan pemikiran secara mendasar dan menyeluruh menyangkut pemikiran tentang kehidupan, alam semesta dan manusia, serta hubungan antara kehidupan dunia dengan sebelum dan sesudahnya[20]. Pemikiran yang membentuk pemahaman akan berpengaruh pada tingkah laku. Tingkah laku Islamy akan terujud bila pada diri seorang muslim tertanam pemahaman Islam. Dengan demikian kebangkitan umat Islam adalah kembalinya pemahaman seluruh ajaran Islam ke dalam diri umat dan terselenggaranya pengaturan kehidupan masyarakat dengan cara Islam. Untuk itu diperlukan dakwah. Dan dakwah di tengah kemunduran umat seperti sekarang ini akibat tidak adanya kehidupan Islam, haruslah berupa "dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam"
Jika revolusi tahap pertama merupakan pembebasan umat dari belenggu penjajahan fisik, maka revolusi tahap kedua bertujuan membangun kesadaran Islam di tengah peperangan pemikiran tadi. Yakni kembalinya identitas, khazanah dan pemikiran Islam ke dalam diri kaum muslimin, setelah terbukti imitasi terhadap ideologi Barat bukan saja gagal dari segi konsepsi, juga tidak memberikan hasil positif dari segi praktis lahir maupun batin bagi kehidupan umat Islam. Revolusi tahap kedua digerakkan menuju terwujudnya kehidupan Islam.
Dakwah melanjutkan kehidupan Islam bertujuan untuk mengembalikan kaum muslimin kepada pengamalan seluruh hukum Islam di bidang ‘aqidah, ibadah, akhlaq, makanan, minuman, pakaian, muamalah (politik, pemerintahan, ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya).
Dari segi individu, dakwah atau pembinaan kepada umat bertujuan untuk membentuk seorang muslim yang berkepribadian Islam. Yakni seseorang yang berpikir dan bertindak secara Islamy.
Dari segi komunitas, pembinaan kepada umat bertujuan agar dari muslim yang berkepribadian Islam terbentuk kekuatan dan dorongan untuk melakukan perubahan masyarakat ke arah Islam dan menegakkan masyarakat Islam. Hanya dalam masyarakat Islam saja seluruh hukum Islam dapat ditegakkan, saatmana kerahmatan yang tertuju bukan hanya bagi umat Islam tapi juga mereka yang beragama selain Islam, karena memang Islam membawa rahmat bagi sekalian alam akan terasakan.
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukarkan (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik." (An Nuur: 55)
Dalam ayat ini Allah berjanji kepada siapa saja yang beriman dan beramal saleh, berjuang mewujudkan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, akan memberikan kekuasaan dan kepemimpinan atas manusia di dunia dan meneguhkan agama Islam. Artinya, agama Islam akan tegak, syariat Islam akan terealisasi, yang semua ini akan menjamin keadaan masyarakat menjadi tenteram, damai dan sejahtera menggantikan situasi yang penuh penderitaan dan ketakutan seperti sekarang ini. Pada saat seperti itulah, predikat umat Islam sebagai khairu ummat akan terujud. Insya Allâh. [Tulisan lama yang masih tersisa]

MATA KULIAH PILIHAN

FISIKA STATISTIK

GAS IDEAL
Teori kinetik gas dibangun berdasarkan model bahwa gas terdiri dari partikel/molekul yang
1.bergerak ke segala arah dengan kemungkinan yang sama, dan distribusi terhadap ruang homogen.
2. partikel berinteraksi lemah, antara partikel dapat bertumbukan dan bertukar energi dan momentum hanya pada saat tumbukan saja, setelah tumbukan gaya antar partikel nol.
3.dimensi partikel sangat kecil dibandingkan dengan volume gas (dapat dianggap partikel titik).
3. berlaku hukum Newton untuk masing masing partikel.

Besaran makroskopik yaitu tekanan dan temperatur dapat dicari hubunganya dengan besaran mikroskopik seperti massa partiel, dan besar kecepatan rata-rata.
T = 3/2. m v^2 ; P= n.k. 3/2. m. v^2 /V

Teori Kinetik gas adalah salah satu cabang ilmu dalam ilmu kimia. salah seorang pengembangnya adalah bernama Ludwig Boltzman seperti juga Clerk Maxwell. Salah satu hukumnya adalah teori thermodinamika. hukum ini menjelaskan perpindahan panas dan kerja.Hukum termodinamika pertama berbunyi energi tidak dapat dimusnahkan dan diciptakan tetapi dapat dikonversi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain. Hukum termodinamika kedua mengatakan tentang keteraturan suatu sistem yang mengatakan tentang kekekalan entorpi dalam suatu sistem.

Hukum Gay Lussac mengatakan bahwa Tekanan dari sejumlah tetap gas pada volum yang tetap berbanding lurus dengan temperaturnya dalam kelvin.

Secara matematis dapat dikatakan bahwa P/T=k dimana
P = Tekanan gas
T = temperatur gas
k = konstanta

pada gas ideal, P x V : T = KONSTAN.

P: tekanan, V: volume, T: suhu.

rumus:
P1 x V1 : T1 = P2 x V2 : T2.

ada 3 proses:
1. isobarik, P tetap.
2. isotermis, T tetap.
3. isokhorik, V tetap.

Alhamdulillah...

alhamdulilah LAPORAN LABFIS_KU dah selesai...!
tinggal ujian nic...!
semoga hasilnya memuaskan....!
insyaalloh, usahaku takkan sia-sia...!
amin...!

Rabu, 29 Desember 2010

puzing.....................

pusing,
puzeng,
mumet.................!

pestisida alami

PESTISIDA ALAMI SEBAGAI
ALTERNATIF PENGGANTI PESTISIDA BUATAN

A.Latar belakang masalah
Cabai merupakan salah satu kebutuhan yang sangat dibutuhkan dimasyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari cabai sering digunakan sebagai bumbu yang harus ada dalam masakan dan tersedia dalam dapur. Selain itu cabai juga sering digunakan dalam pembuatan saus. Namun dalam kenyataannya banyak produsen yang mengganti cabai dengan berbagai macam bahan. Selain itu banyak masyarakat tertentu yang menggemari suatu masakan karena dalam masakan tersebut terdapat cabai yang membuat rasa masakan menjadi khas. Selain itu cabai digemari karena memiliki beberapa manfaat.
Namun dalam kenyataannya banyak para petani cabai yang menggunakan pestisida kimia untuk mengusir hama yang menggerogoti tanaman cabai mereka. Hal tersebut terjadi karena pestisida buatan lebih mudah didapat dan lebuh cepat terlihat khasiatnya. Pdahal jika para petani cabai tersebut tahu bahwa penggunaan pestisida yang tidak teraturdapat mengakibatkan berbagai hal yang tidak diinginkan. Salah satunya yaitu, jika para petani terlalu banyak menggunakan pestisida buatan dapat mengakibatkan kondisi tanah tidak seimbang. Selain itu penggunaan pestisida tidak teratur dapat mengakibatkan pestisida terserap dalam buah, dan dapat menimbulkan penyakit jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Pestisida yang terlalu sering diberikan pada tanaman juga akan mengakibatkan hama menjadi kebal dan membuat petani harus terus menambah jumlah pestisida yang diberikan.
Untuk itu sudah seharusnya para petani cabai khususnya menggunakan pestisida alami untukmenggantikan pestisida kimia atau buatan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah penggunaan pestisida kimia adalah menggunakan pestisida alami, yang bahan bakunya mudah didapat dilingkungan kita. Contohnya pengunaan jenu yang dicampur dengan tembakau untuk mengusir hama wereng atau yang lain dalam tanaman cabai. Penggunaan pestisida alami memang lama menuai hasil, tetapi cukup ramah lingkungan dan tidak membahayakan para konsumennya.
Berdasarkan hal diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituangkan dalam karya ilmiah yang berjudul pestisida alami.


B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah yang akan peneliti rumuskan adalah :Apakah benar tanaman jenu yang dicampur dengan tembakau dapat menghilangkan hama pada tanaman cabai ?

C.Tujuan penelitian
1.untuk mempopulerkan pestisida alami kepada para petani khususnya para petani cabai.
2.mempublikasikan tanaman jenu dan tembakau yang dapat digunakan sebagai pestisida alami.
3.mengganti pestisida buatan dengan pestisida alami.
4.memperbaiki kualitas cabai yang semakin menurun kualitasnya.

D.Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah :
1.dapat populer petisida alami dikalangan para petani.
2.memberikan tambahan informasi kepada masyarakat tentang kegunaan tanaman jenu dan tembakau.
3.para petani dapat mengunakan pestisida sealain pestisida buatan.
4.dapat memperbaiki kualitas cabai yang semakin menurun.

Rabu, 22 Desember 2010

QS Ali Imron (3) : 159

maka disebabkan kasih sayang dari ALLOH-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingMU...!

Dari ayat diatas, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita seharusnya berlaku lemah lembut agar disukai oleh orang-orang di sikeliling kita...!
apakah kau setuju...?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP N 1 SUKOHARJO
Kelas / Semester : VII (tujuh)/Semester 2
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Standar Kompetensi : 3. Memahami wujud dan perubahannya.
Alokasi Waktu : 6 x 45 Menit
Kompetensi Dasar
3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator
1.Menjelaskan pengertian kalor.
2.Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud zat.
3.Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.
4.Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.
5.Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur
6.Menerapkan hubungan Q = m c t, Q = m U dan Q = m L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
7.Menunjukkan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari.
8.Menjelaskan macam-macam perpindahan kalor.
9.Menunjukkan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor.


I. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1.Menjelaskan pengertian kalor.
2.Menyelidiki pengaruh kalor terhadap perubahan suhu dan perubahan wujud zat.
3.Menyelidiki banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat.
4.Menyelidiki faktor-faktor yang dapat mempercepat penguapan.
5.Menyelidiki kalor yang dibutuhkan pada saat mendidih dan melebur
6.Menerapkan hubungan Q = m c t, Q = m U dan Q = m L untuk menyelesaikan masalah sederhana.
7.Menunjukkan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari.
8.Menjelaskan macam-macam perpindahan kalor.
9.Menunjukkan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor.

II.Materi Pembelajaran : Kalor

III.Model dan Metode Pembelajaran :
1.Model Pembelajaran: CTL (Kontektual Teaching and Learning)
2.Metode Pembelajaran: Diskusi informasi, Eksperimen.

IV. Langkah-langkah Kegiatan

PERTEMUAN PERTAMA
a.Kegiatan Pendahuluan
.Motivasi dan apersepsi
-Mengapa logam dapat menjadi panas jika dijemur di bawah terik matahari?
-Mengapa es yang dibiarkan di tempat terbuka lama-kelamaan akan mencair?

.Prasyarat pengetahuan
-Apakah kalor merupakan salah satu bentuk energi?
-Apakah semua benda dapat menerima dan melepas kalor?
-Faktor apa sajakah yang mempercepat penguapan?
.Pra eksperimen
-Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

b.Kegiatan Inti
.Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
.Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil gelas, air dingin, air panas, pembakar spirtus, es, kapur barus dan perlengkapan lain yang dibutuhkan.
•Peserta didik dibimbing untuk melakukan eksperimen secara langsung untuk melakukan eksperimen perpindahan energi dan hubungan antara kalor dengan wujud zat.
•Peserta didik disuruh untuk mengamati dan menyelidiki tentang kalor dan bagaimana kalor mengalir.
•Peserta didik disuruh untuk mengamati dan menyelidiki tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan.
•Peserta didik disuruh untuk mengamati dan menyelidiki tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kenaikan suhu (kalor) suatu zat.
•Peserta didik disuruh untuk mengamati dan menyelidiki tentang perubahan wujud yang membutuhkan kalor dan melepaskan kalor.
•Menyuruh setiap peserta didik untuk menulis setiap hasil pengamatan.
•Menyuruh peserta didik untuk berdiskusi tentang hasil pengamatan perkelompok.
•Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) bersama-sama menjelaskan pengertian kalor, bahwa kalor merupakan salah satu bentuk energi yang dapat mengubah suhu benda dan setiap benda dapat menerima dan melepas kalor.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) bersama-sama menjelaskan hubungan antara kalor dengan pengua-pan dan faktor-faktor yang mempercepat penguapan.
•Peserta didik (dibimbing oleh guru) bersama-sama menjelaskan perubahan wujud yang membutuhkan kalor dan melepaskan kalor.
.Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.

c.Kegiatan Penutup
.Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) merangkum kegiatan yang telah dilaksanakan.
•Guru memberikan tugas rumah

PERTEMUAN KEDUA
a.Kegiatan Pendahuluan
.Motivasi dan apersepsi
-Samakah prinsip kerja antara pendingin ruangan dengan lemari es?
-Mengapa benda yang berwarna hitam lebih menyerap panas daripada benda berwarna putih?
.Prasyarat pengetahuan
-Bagaimana aplikasi konsep pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari?
-Apakah perbedaan antara konduksi, konveksi dan radiasi?
.Pra eksperimen
-Berhati-hatilah menggunakan peralatan laboratorium.

b.Kegiatan Inti
.Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
.Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mentega, kapur barus, lilin, gelas kimia dan stopwatch.
.Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat.
.Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan hubungan antara kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat.
.Guru memberi contoh soal mengenai hubungan kalor lebur dengan massa zat dan jenis zat.
.Salah seorang peserta didik ditunjuk untuk menyelesaikan soal (dibimbing oleh guru) di hadapan peserta didik lainnya.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pemanfaatan sifat kalor dalam kehidupan sehari-hari.
.Guru memberi instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen mengenai macam-macam perpindahan kalor (konduksi, konveksi dan radiasi).
.Peserta didik melakukan eksperimen dengan menggunakan tabung reaksi, es batu, potongan kecil plat besi, pemanas serta dudukannya, labu didih, penyangga kaki tiga, air, zat pewarna, bohlam yang dicat hitam, bohlam yang dicat hitam dan pipa U.
.Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
.Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya untuk membuat kesimpulan dari hasil percobaan.
.Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
.Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan penerapan sifat-sifat perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari.

c.Kegiatan Penutup
.Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik.
.Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
.Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.

V.Sumber Belajar
a. Marthen Kanginan. 2007. IPA FISIKA Untuk SMP Kelas V11. Jakarta: Erlangga, Hal 128-172.
b. Lembar Kerja siswa, Hal 13-18.
c.Alat-alat praktikum.

VI. Penilaian Hasil Belajar
a.Teknik Penilaian:
-Tes tertulis.
-Observasi.
-Tes Lisan
b.Bentuk Instrumen:
-PG
c.Contoh Instrumen:
Contoh tes PG
Jika memasak air, seluruh bagian air akan menjadi panas. Hal ini disebabkan kalor dipindahkan dalam air secara....
a.konduksi c.radiasi
b.konveksi d.infeksi

Jumat, 17 Desember 2010

LAPORAN PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS

PERCOBAAN PENGUKURAN
KONSTANTA PEGAS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Laboratorium Fisika Pendidikan.

Program Studi Pendidikan Fisika





OLEH:
DWI RAHAYU WIDIYATI
1207053






FAKULTAS ILMU TARBIAH DAN KEGURUAN (FITK)
PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Di masa yang modern ini, kita dituntut untuk dapat menguasai segala bidang. Tidak terkecuali dalam bidang pendidikan, karena pendidikan dianggap sebagai hal yang penting dalam kehidupan. Sehingga disekolah, setiap anak dituntut untuk dapat menguasai semua mata pelajaran. Dan salah satunya adalah fisika.
Karena fisika merupakan ilmu yang fundamental, yaitu sebagai dasar dari ilmu-ilmu lain. Maka kita semua harus dapat mempelajari dan memahaminya dengan baik. Akan tetapi disekolah,biasanya siswa menganggap bahwa fisika itu sulit. Dengan alasan fisika itu susah yaitu susah menghafalkan rumus dan kurang teliti dalan mengerjakan, mereka mengganggap suatu hal yang wajar dan biasa jika mereka mendapatkan nilai yang kurang bahkan jelek. Apalagi pada umumnya dalam menyampaikan materi pelajaran fisika, guru (pendidik) hanya menggunakan metode ceramah saja. Dan hal tersebut membuat siswa menjadi bosan dan tidak tertarik untuk mempelajarinya.
Sehingga untuk mempermudah siswa dalam memahami pelajaran, khususnya pelajaran fisika maka diperlukan metode lain. Karena fisika adalah sesuatu yang dapat dipelajari dengan nyata, sehingga kita dapat menggunakan metode percobaan/penelitian secara langsung. Dengan bantuan alat peraga (percobaan) diharapkan siswa dapat lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan oleh oleh guru. Karena pembelajaran dengan metode eksperimen akan memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa.
Maka khususnya untuk mempermudah dalam mempelajari bab Dinamika pada tingkat SMA, yaitu pada sup bab Gaya Pegas, penulis tertarik untuk membuat alat peraga yang sederhana. Sehingga dapat mempermudah pemahaman siswa dalam materi gaya pegas tersebut.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifiksikan bahwa masalah yang ada adalah sebagai berikut :
1. Banyaknya siswa yang menganggap bahwa pelajaran fisika itu sulit.
2. Penyampaian materi yang dilakukan oleh guru terlalu monoton,yaitu dengan metode ceramah saja.
3. Kurangnya penggunaan media lain dalam pembelajaran,khususnya pembelajaran melalui laboratoriun (eksperimen).

C. Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu meluas dari rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dibatasi hanya akan membahas materi gaya pegas dengan menggunakan alat peraga sederhana.

D. Rumusan Masalah.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas ini adalah :
1. Skema alat percobaan gaya pegas dan konstanta pegas.
2. Cara pengambilan data yang diperlukan dengan alat percobaan sederhana tersebut.
3. Menentukan hubungan antara gaya tarik berat (F) yang diberikan dengan pertambahan panjang pegas (x).
4. Gambar grafik hubungan antara gaya berat (F) dengan pertambahan panjang pegas (x).
5. Mencari besar konstanta pegas tersebut.
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka tujuan dari penelitian dengan alat peraga sederhana gaya pegas dan konstanta pegas ini adalah :
1. Menambil data yang diperlukan untuk penelitian gaya pegas dan konstanta pegas (hukum Hooke).
2.Mendapatkan hubungan antara gaya berat(F)dengan pertambahan panjang pegas(x).
3.Mengganbarkan grafik antara gaya berat (F) dengan pertambahan panjang pegas (x).
4.Mencari konstanta pegas.

F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian gaya pegas dan konstanta pegas dengan menggunakan alat peraga sederhana ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.Dapat meningkatkan pemahaman terhadap materi gaya pegas.
2.Penguasaan konsep fisika tentang gaya pegas menjadi lebih maksimal dengan metode eksperimen menggunakan alat peraga yang sederhana.
3.Memberi pengetahuan tentang adanya media lain yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika,khususnya pada materi gaya pegas.
4.Meningkatkan kemampuan untuk mengambil data dengan benar.
5.Memberikan waktu lebih banyak untuk dapat melakukan pengamatan dan menganalisis data terhadap fenomena fisika yang terjadi disekitar kita.
6.Sebagai bahan kajian untuk penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Elastisitas
Elastisitas dapat didefinisikan sebagai sifat suatu benda atau bahan yang dapat kembali kebentuk semula.
Bola yang terbuat dari karet, bila diberi gaya tekan maka bentuknya tidak bulat lagi. Namun jika gaya tersebut dihilalangkan, bentuk bola tersebut juga akan kembali pada bentuk semula. Akan tetapi jika bola yang terbuat dari tanah liat diberi gaya yang sama dan gayanya dihilangkan, maka bentuk bola tersebut tidak dapat kembali pada bentuk semula.
Dari kejadian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 golongan bahan, yaitu bahan elastis dan bahan tidak elastis. Bahan elastis adalah bahan yang dapat kembali pada bentuk semula jika diberi suatu gaya,contohnya adalah karet,baja dan kayu. Sedangkan bahan tidak elastis adalah bahan yang tidak dapat kembali lagi pada bentuk semula jika diberi gaya meski gaya tersebut telah dihilangkan, contohnya adalah tanah liat dan plastisin.

B. Hukum Hooke
Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu, maka secara otomatis pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Hubungan antara besar gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah konsep dasar dari hukum Hooke.Dan bunyi hukum Hooke sendiri sebagai berikut :
“ Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan
bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yanmempengaruh pegas tersebut “

Sesuai dengan hukum Hooke tersebut, maka besar gaya berat (F) yang diberikanakan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (x). Sehingga dapat digambarkan dengan grafik HUBUNGAN antara F-x
yaitu semakin besar gaya berat yang diberikan, maka semakin besar pula grafik tersebut menunjukan pertambahanpanjang pada pegas.
Dan secara sistematis, hukum Hooke dapat dituliskan dengan persamaan :
F = k . x (1.a)
F = | F | = k .| x |
= k . x (1.b)
Dengan :F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m).
Konstanta pegas merupkan suatu angka tertentu yng menjadi salah satu karakteristik suatu pegas. Dan dalam satuan SI, konstanta pegas memiliki satuan N/m.
Ketika pegas ditarik atau ditekan, maka pada pegas bekerja gaya F yang menyebabkan pegas tersebut bertambah panjang atau bertambah pendek. Dan secara otomatis pegas tersebut memberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang diberikan. Gaya perlawanan tersebut dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besar gaya lenting pulih sama dengan besar gaya yamg penyebabnya, akan tetapi arahnya berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Fp = - F = - k . x (2.a)
Fp = | Fp | = | - F |
= k . | - x |
= k . x (2.b)
Gambar 2. Perubahan panjang pegas akibat gaya tarik/tekan.
Dari persamaan (2.a) , tanda (-) mempunyai arti bahwa gaya lenting pulih pegas berlawanan dengan arah pertambahan panjang atau pendek pegas.
Hukum Hooke untuk pegas, hanya berlaku pada batas gaya yang besarnya tertentu.jika gaya yang diberikan melmpaui batas tersebut, maka pegas akan menjadi patah.
Pada grafik hubungan F-x, menunjukan hubungan gaya terhadap pertambahan panjang untuk sebuah kawat alumunium. Titik A disebut sebagai batas elastisitas, yaitu pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan gaya yang diberikan (F). Daerah OA disebut sebagai daerah elastis dan berlaku hukum Hooke. Pada daerah OA tersebut jika gaya yang diberikan dihilangkan, maka pegas/kawat akan kembali pada bentuk semula (awalnya).
Tetapi jika pegas/kawat tersebut terus diberi gaya hingga melampaui batas elastisitasnya, maka pegas/kawat tersebut akan memasuki daerah plastis (AC). Pada daerah ini,pertambahan panjang (∆x) tidak lagi berbanding lurus dengan gaya tarik(F), sehingga berarti hukum Hooke tidak berlaku lagi. Dan jika gaya yang diberikan dihilangkan,pegas/kawat tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula (titik C) dan titik tersebut disebut titik patah (breaking poin). Gaya maksimum yang dapat diberikan pada pegas/kawat tanpa membuatnya patah disebut sebagai titik tekuk (titik B).
Pegas yang mendapat gaya tarik atau gaya tekan akan memiliki energi potensial, yang disebut sebagai potensial pegas. Pada saat pegas diberi gaya, maka usaha yang dilakukan untuk mengubah panjang pegas baik menekan atau menariknya adalah sama dengan luas dibawah kurva F - x (gambar.1) , sehingga :
W = luas segitiga kurva.
= ½ F . x
= ½ (k . x) x
W = ½ k . x² (3.a)
Usaha tersebut juga dapat ditentukan dengan mengintegrasikan gaya pegas pada perubahan panjang pegas tersebut :
W = ∫ F dx
= ∫ k . x dx
= ½ k . x² (3.b)
Menurut hukum kekekalan energi, usaha yang dilakukan oleh gaya pada pegas adalah perubahan energi potensial pegas, sehingga dapat dinyatakan :
∆ Ep = W = ½ k . x²
Ep – Ep0 = ½ k . x² (4.a)
Dari dasar tersebut, maka persamaan (4.a) dapat diperoleh bahwa Energi Potensial pegas sebagai berikut.
Ep = ½ k . x² (4.b)
Dengan :
Ep = Energi potensial pegas (J)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m)

C. Susunan Pegas
Susunan pegas adalah rangkaian dua pegas atau lebih. Secara garis besar ada macam susunan pegas,yaitu susunan seri dan susunan paralel.
1.Susunan Seri Pegas.
Jika N pegas dengan konstanta pegas masing-masing k1, k2,..., kN yang disusun secara seri dan diberi gaya/beban F, maka pertambahan panjang pegas total adalah xs, yaitu :
F1 = F2 =...= FN (5)
xs = x1 + x2 +...+ xN (6)
Dari resamaan (5) dan (6), maka diperoleh konstanta pegas dengan susunan seri adalah :
xs = x1 + x2 +... + xN
Fs = F1 + F2 +...+ FN
ks k1 k2 kN
F = F + F + ...+ F
ks k1 k2 kN
1 = 1 + 1 +...+ 2
ks k1 k2 kN
1 = ∑ 1 (7.a)
ks i=1 ki

Bila N pegas yang disusun seri adalah pegas identik, maka konstanta pegasnya akan sama. Sehingga konstanta pegas dengan susunan seri adalah :
ks = k .
N (7.b)
> Gambar 4. susunan seri pegas

2.Susunan Paralel Pegas.
Apabila terdapat N pegas dengan konstanta pegas masing-masing k1, k2,...,Kn yang disusun paralel dan dibetri beban dengan gaya F, maka terjadi pertambahan panjang pegas total sebesar xp.


Gambar 5.Susunan paralel pegas
Dan dapat dituliskan :
x1 = x2 = ... = xN = xp = x (8)
Fp = F1 + F2 + ...+ FN (9)

Dari persamaan (8) dan (9) diatas,maka diperoleh konstanta pegas dengan susunan paralel adalah :
Fp = F1 + F2 +...+FN
kp . xp = k1. x1 + k2. x2 +...+ kN.xN
kp. Xx = k1 + k2 +...+ kkN
N
kp = ∑ ki (10.a)
i=1
Jika N pegas yang disusun paralel adalah pegas identik, maka konstanta pegasnya adalah :
kp = N . k (10.b)


D. Modulus Elastisistas
Modulus elastisitas bahan merupakan angka-angka yang menggambarkan tingkat elastisitas bahan. Modulus elastisitas didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dengan rentangan (tegangan per renggangan). Modulus elastisitas juga disebut sebagai modulus Young, dan dapat dinyatakan dengan :
Y = tegangan tarik = F / A = F . lο (11)
regangan tarik ∆l / lο A . lο
dengan : Y = modulus elastisitas/modulus young (N/m² atau Pa)
F = gaya tarik atau gaya tekan (N)
lο= panjang mula-mula benda (m)
∆l = pertambahan panjang benda (m)
A = luas penampang bidang tarik atau tekan (m²)
Untuk modulus elastisitas/ Young beberapa bahan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Modolus Elastisitas Beberapa Bahan.
NO Bahan Modulus elastisitas/Young (N/m² atau Pa)
1 Alumunium 7,0 x 10¹º
2 Beton 2,3 x 10¹º
3 Tembaga 11 x 10¹º
4 Nikel 21 x 10¹º
5 Besi 21 x 10¹º
6 Baja 20 x 10¹º

Bila batas proposional gaya tidak terlampaui, maka perbandingan antara tegangan dengan renggangan adalah konstan. Sesuai hukum Hooke yang menyatakan bahwa dalam batas proposional, modulus elastisitas suatu bahan adalah tetap, hanya bergantung pada bahannya.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Fisika. Di Gedung FITK Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ). Jalan Raya Kalibeber Km. 03 Wonosobo.
2.Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada hari Selasa 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 22 Juni 2010 di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo.

B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kuantitatif. Dan teknik pengambilan data dilakukan dengan eksperimen.

C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Statif
2.Pegas
3.Mistar / Penggaris
4.Beban denga masa yang berbeda-beda
5.Neraca.



D. Skema Alat Percobaan

Gambar 6. Skema alat percobaan.

E. Langkah Percobaan
Langkah-langkah percobaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.Menimbang semua beban dan mencatat massanya.
2.Mengaitkan ujung atas pegas pada statip dan mengukur panjang pegas sebagai panjang mula-mula (Io).
3.Mengaitkan ujung bawah pegas dengan beban yang paling kecil (m), kemudian mengukur panjang pegas sebagai I. Seperti pada gambar skema alat percobaan diatas.
4.Mengukur pertambahan panjang sebagai :
x = ∆I = I – Io.
5.Melepaskan beban.Dan mengganti beban yang berbeda massanya (m2), kemudian mengukur panjang pegas sebagai I2 .
6.Mencatat hasil percobaan dalam tabel percobaan.
7.Menghitung pertambahan panjang pegas (x atau ∆I).
8.Mengulangi langi langkah 1 sampai 6 untuk massa beban yang berbeda- beda,sehingga diperoleh data tentang beban dan pertambahan panjang yang berbeda-beda pula.

F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik eksperimen, yaitu pengukuran berulang. Dengan massa yang berbeda-beda (m1, m2,..., m5) sehingga dari data hasil percobaan diperoleh panjang pegas yang berbeda-beda juga (l1(1), l1(2),..., l1(5)).
Untuk mencari besarnya gaya yang bekerja pada pegas, maka dapat menggunakan persamaan F = w dan w = m . g. Karena massa bebannya berbeda-beda, sehingga didapat F1, F2,...,F5 yang berbeda pula. Untuk mencari besarnya pertambahan panjang pegas dapat dicari dengan x = ∆l = l1 - lο. Dengan nilai panjang pegas yang berbeda, maka pertambahan panjangnya juga berbeda (x1, x2, ..., x5).
Dan dari perhitungan tersebut didapat F1, F2, ..., F5 dan x1, x2, ..., x5, maka dicari hubungan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang pegas (x). Sehingga dapat digambarkan grafiknya.
Dari hasil perhitungan (F1, F2,...,F5 dan x1, x2,...,x5) tersesebut juga digunakan untuk nencari konstanta pegas. Yaitu dengan persamaan F = k . x. Dan data konstanta pegas tersebut dianalisis dengan rumus sebagai berikut :
Konstanta rata-rata = k = ∑k : n
Kesalahan mutlak ∆k = √∑(k - k)²
n.( n -1)
kesalahan relatif = ∆k x 100%
k



BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Percobaan
Tabel 2.
Data hasil percobaan.

NO Massa / m
( kg ) Panjang Awal Pegas / lο ( m ) Panjang Akhir Pegas / l1( m )
1 0,05 0,1 0,14
2 0,06 0,1 0,15
3 0,07 0,1 0,16
4 0,08 0,1 0,168
5 0,09 0,1 0,18

B. Analisis Data
Dari tabel hasil percobaan diatas, maka dapat dicari besarnya gaya berat ( F ) dan pertambahan panjang pegasnya ( x ). Yaitu sebagai berikut :
1. F1 = m1.g x1 = l1(1) – lο
= 0,05kg . 9,8 (m/s²) = (0,14 - 0,1)m
= 0,49 N = 0,04 m
2. F2 = m2.g x2 = l1(2) – lο
= 0,06kg. 9,8 (m/s²) = (0,15 – 0,1)m
= 0,588 N = 0,05 m
3. F3 = m3.g x3 = l1(3) – lο
= 0,07kg. 9,8 (m/s²) = (0,16 - 0,1)m
= 0,686 N = 0,06 m

4. F4 = m4.g x4 = l1(4) – lο
= 0,08kg. 9,8 (m/s²) = (0,168 - 0,1)m
= 0.784 N = 0,068 m
5. F5 = m5.g x5 = l1(5) – lο
= 0,09kg. 9,8 (m/s²) = (0,18 - 0,1)m
= 0,882 N = 0,08 m
Dari hasil perhitungan F dan x diatas maka digunakan untuk mencari konstanta pegas( k ),yaitu :
1. k1 = F1
x1
= 0,49N : 0,04m
= 12,25
2. k2 = F2
x2
= 0,588N : 0,05m
= 11,76
3. k3 = F3
x3
= 0,686N : 0,06m
= 11,43
4. k4 = F4
x4
= 0,784N : 0,068m
= 11,53
5. k5 = F5
x5
= 0,882N : 0,08m
= 11,025

Tabel.3.
Hasil perhitungan

No F (N) x (m) Konstanta pegas
1 0,49 0,04 12,25
2 0,588 0,05 11,76
3 0,686 0,06 11,43
4 0,784 0,068 11,53
5 0,882 0,08 11,025
∑k 57,995


Nilai rata-rata Konstanta pegasnya yaitu :
k = ∑k : n
= 57,995 : 5
= 11,599
Kesalahan mutlak konstanta pegasnya yaitu :
∆k = √∑(k - k)²
n.( n -1)

=√ 0,8125541
5(5 – 1 )


=√ 0,040627705
=0,201563153
Jadi konstanta pegas tersebut adalah k = ( k ± ∆k ) = ( 11,599 ± 0,201563153 )
Kesalahan relatif konstanta pegasnya yaitu :
= ∆k x 100%
k
= 0,201563153 x 100%
11,599
= 0,017377632 x 100%
= 1,7377632 %


C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis data percobaan diatas, didapatkan hasil yang berbeda-beda tergantung dari besarnya gaya yang diberikan pada pegas tersebut. Yaitu :
1. Panjang awal pegas (lο(1)) adalah 0,1m setelah diberi massa 0,05kg, panjang pegas akhir(l1(1)) menjadi 0,14m sehingga pertambahan pajang pegas(x1) adalah 0,04m.
2. Panjang awal pegas (lο(2)) adalah 0,1m setelah diberi massa 0,06kg, panjang pegas akhir(l1(2)) menjadi 0,15m sehingga pertambahan pajang pegas(x2) adalah 0,05m.
3. Panjang awal pegas (lο(3)) adalah 0,1m setelah diberi massa 0,07kg, panjang pegas akhir(l1(3)) menjadi 0,16m sehingga pertambahan pajang pegas(x3) adalah 0,06m.
4. Panjang awal pegas (lο(4)) adalah 0,1m setelah diberi massa 0,08kg, panjang pegas akhir(l1(4))menjadi 0,168m sehingga pertambahan pajang pegas(x4)adalah 0,068m.
5. Panjang awal pegas (lο(5)) adalah 0,1m setelah diberi massa 0,09kg, panjang pegas akhir(l1(5)) menjadi 0,18m sehingga pertambahan pajang pegas(x5) adalah 0,08m.
Dari data tersebut maka dapat dicari besarnya gaya ( F ) yang diberikan pada pegas dengan menggunakan rumus F = w = m . g dan besarnya konstanta pegas dengan menggunakan persamaan (1.b), yaitu :
1.Besar gaya ( F1 ) yang diberikan adalah 0,49N,sehingga konstanta pegasnya (k1) adalah 12,25.
2.Besar gaya ( F2 ) yang diberikan adalah 0,588N,sehingga konstanta pegasnya (k2) adalah11,76.
3.Besar gaya ( F3 ) yang diberikan adalah 0,686N,sehingga konstanta pegasnya (k3) adalah 11,43.
4.Besar gaya ( F4 ) yang diberikan adalah 0,784N,sehingga konstanta pegasnya (k4) adalah 11,53.
5.Besar gaya ( F5 ) yang diberikan adalah 0,882N,sehingga konstanta pegasnya (k5) adalah 11,025.
Dari data tersebut,maka dapat dicari hubungan antara besarnya gaya(F) yang diberikan terhadap pertambahan panjang pegas(x),yaitu semakin besar gaya yang diberikan maka pertambahan panjang pegasnya juga akan semakin besar pula. Dan dapat digambarkan grafiknya seperti berikut :
F
8
( x10-² )N
7

6

5

4
3
2
1

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ( x10-² )m x Gambar.8 Grafik antara gaya ( F ) dan petambahan panjang pegas ( x )
Setelah semua nilai konstanta pegas dijumlahkan, didapatkan nilai rata-rata konstantanya adalah k = 11,599. Dan dengan rumus ∆k =√ ∑ ( k - k)² maka besarnya
n(n-1)
kesalahan mutlak konstantanya adalah 0,201563153. Untuk kesalahan relatif konstantanya dicari dengan persamaan ( ∆k/k ) x 100% , sehinga didapat kesalahan relatifnya sebesar 1,7377632 %.




BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari data percobaan didapat data sebagai berikut
Tabel.4.
Hasil perhitungan

No F ( N ) x (m) Konstanta pegas
1 0,49 0,04 12,25
2 0,588 0,05 11,76
3 0,686 0,06 11,43
4 0,784 0,068 11,53
5 0,882 0,08 11,025
∑k 57,995




Dan besar rata-rata konstan pegasnya adalah 11,599.
2. Dalam penelitian gaya pegas dan konstanta pegas terbukti bahwa Hukum Hooke adalah benar. Yaitu hubungan antara gaya yang diberikan pada pegas serbanding dengan pertambahan panjang pegas ( F = k . x ).
3. Alat percobaan sederhana gaya pegas dan konstanta pegas dapat digunakan dengan baik untuk proses pembelajaran fisika. Hal tesebut dibuktikan dengan nilai kesalahan mutlak konstantanya hanya sebesaar 0,201563153 dan kesalahan relatifnya adalah 1,7377632 %.
4. Metode pembelajaran dengan eksperimen merupakan salah satu metode yang tepat digunakan dan perlu dikembangkan dalam pembelajaran konsep fisika dari pada metode konvensional.




B. Saran
1. Untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya fisika, salah satu upaya yaitu melalui metode pembelajaran yang tepat dan menyenangkan, salah satu metode tersebut yaitu metode eksperimen.
2. Pada percobaan gaya pegas dan konstanta pegas dengan alat peraga sederhana, ada baiknya mencoba dengan menggunakan massa beban yang lebih bervariasi lagi dan menggunakan beberapa pegas yang berbeda.
3. Dalam pembelajaran fisika pada bab lain, dapat dimungkinkan untuk menggunaan alat peraga sederhana juga.

C. Penutup
Dengan mengucapkan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, penulis memanjatkan puji sukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini.
Penulis dalam penyusunan laporan ini menyelesaikannya dengan kondisi dan substansi sesuai dengan kemampuan dari penulis. Penulisan laporan ini adalah sebagai hasil dari percobaan, pengamatan dan analisis penulis terhadap alat peraga sederhana gaya pegas dan konstanta pegas ( hukum Hooke ) yang telah dibuat.
Dengan penuh kesadaran, Penulis menyadari bahwa diperlukan kemampuan dan keterampilan yang lebih untuk menjadi seorang analis. Sehingga diperoleh hasil yang memuaskan.
Pada ahirnya penulis menyadari jika tidak ada sesuatu yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Dengan hal ini penulis mengharapkan kritik,saran serta masukan dari berbagai pihak sebagai bahan evaluasi laporan ini dan dalam penulisan selanjutnya.
Semoga laporan yang sederhana ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian untuk penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas lagi. Amin Ya Rabbal ‘alamin.


DAFTAR PUSTAKA

Foster , Bob. 2005. Fisika SMA Kelas XI . Jakarta : Erlangga
Istiyono. 2004. Sains Fisika Jilid 1a SMA. Klaten : Intan Pariwara.
. 2005. Fisika Jilid 2a SMA. Klaten : Intan Pariwara.
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
UNES.-----. Panduan Praktikum Fisika Dasar 1. Semarang : FMIPA UNES.

















BIODATA PENULIS

Nama : Dwi Rahayu Widiyati
NIM : 1207053
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat , Tanggal Lahir : Magelang, 05 Juli 1989
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Mergosari, RT 08 / RW 02
Kec. Sukoharjo
Kab. Wonosobo.
Alamat email : dwiayuwidiyati@ymail.com

Kamis, 16 Desember 2010

kuliah kosong lagi...

huh,gimana sih jadi dosen....! masa kuliahnya kosong mulu....!
trus mahasiswanya dapet apa dung klo gtu...?
dapet ilmu dari mana dung...?/
dosen si enak, ttp dpet gaji.
lah kita....?
ngabisin duit....!
ya semoga ja uangnya halal...!
amin...

Sabtu, 11 Desember 2010

orang bijak

orang bijak tak harus terpelajar, dan kaum terpelajar tak selalu bijak....!
setuju....

ELASTISITAS

Elastisitas
Elastisitas dapat didefinisikan sebagai sifat suatu benda atau bahan yang dapat kembali kebentuk semula.
Bola yang terbuat dari karet, bila diberi gaya tekan maka bentuknya tidak bulat lagi. Namun jika gaya tersebut dihilalangkan, bentuk bola tersebut juga akan kembali pada bentuk semula. Akan tetapi jika bola yang terbuat dari tanah liat diberi gaya yang sama dan gayanya dihilangkan, maka bentuk bola tersebut tidak dapat kembali pada bentuk semula.
Dari kejadian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 golongan bahan, yaitu bahan elastis dan bahan tidak elastis. Bahan elastis adalah bahan yang dapat kembali pada bentuk semula jika diberi suatu gaya,contohnya adalah karet,baja dan kayu. Sedangkan bahan tidak elastis adalah bahan yang tidak dapat kembali lagi pada bentuk semula jika diberi gaya meski gaya tersebut telah dihilangkan, contohnya adalah tanah liat dan plastisin.
Hukum Hooke
Jika sebuah pegas diberi gaya berat dengan besar tertentu, maka secara otomatis pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang. Hubungan antara besar gaya yang bekerja pada pegas dengan pertambahan panjang pegas adalah konsep dasar dari hukum Hooke.Dan bunyi hukum Hooke sendiri sebagai berikut:
“ Bila pada sebuah pegas bekerja sebuah gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan besarnya gaya yanmempengaruh pegas tersebut “
Sesuai dengan hukum Hooke tersebut, maka besar gaya berat (F) yang diberikanakan sebanding dengan pertambahan panjang pegas (x). Sehingga dapat digambarkan dengan grafik
yaitu semakin besar gaya berat yang diberikan, maka semakin besar pula grafik tersebut menunjukan pertambahanpanjang pada pegas.
Dan secara sistematis, hukum Hooke dapat dituliskan dengan persamaan :
F = k . x (1.a)
F = | F | = k .| x |
= k . x (1.b)
Dengan: F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
x = pertambahan panjang pegas (m).
Konstanta pegas merupkan suatu angka tertentu yng menjadi salah satu karakteristik suatu pegas. Dan dalam satuan SI, konstanta pegas memiliki satuan N/m.
Sesuai dengan persamaan hukun Hooke diatas, maka kita bias menghitung konstanta pegas berdasarkan grafik 2.1 diatas. Konstanta k merupakan kemiringan (slope) grafik hubungan antara F-x. Sehingga nilainya dapat langsung kita hitung dengan memilih dua titik sembarang, misalnya titik 1 dan 3. Maka kemiringan grafik sama dengan k, yaitu;
k = F/x = (F3-F1)/(x3-x1) (2)
Ketika pegas ditarik atau ditekan, maka pada pegas bekerja gaya F yang menyebabkan pegas tersebut bertambah panjang atau bertambah pendek. Dan secara otomatis pegas tersebut memberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang diberikan. Gaya perlawanan tersebut dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besar gaya lenting pulih sama dengan besar gaya yamg penyebabnya, akan tetapi arahnya berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Fp = - F = - k . x
Fp = | Fp | = | - F |
= k . | - x |= k.x


Dari persamaan diatas, tanda (-) mempunyai arti bahwa gaya lenting pulih pegas berlawanan dengan arah pertambahan panjang atau pendek pegas.
Hukum Hooke untuk pegas, hanya berlaku pada batas gaya yang besarnya tertentu.jika gaya yang diberikan melmpaui batas tersebut, maka pegas akan menjadi patah.
grafik tersebut menunjukan hubungan gaya terhadap pertambahan panjang untuk sebuah kawat alumunium. Titik A disebut sebagai batas elastisitas, yaitu pertambahan panjang (∆x) sebanding dengan gaya yang diberikan (F). Daerah OA disebut sebagai daerah elastis dan berlaku hukum Hooke. Pada daerah OA tersebut jika gaya yang diberikan dihilangkan, maka pegas/kawat akan kembali pada bentuk semula (awalnya).
Tetapi jika pegas/kawat tersebut terus diberi gaya hingga melampaui batas elastisitasnya, maka pegas/kawat tersebut akan memasuki daerah plastis (AC). Pada daerah ini,pertambahan panjang (∆x) tidak lagi berbanding lurus dengan gaya tarik(F), sehingga berarti hukum Hooke tidak berlaku lagi. Dan jika gaya yang diberikan dihilangkan,pegas/kawat tersebut tidak akan kembali pada bentuk semula (titik C) dan titik tersebut disebut titik patah (breaking poin). Gaya maksimum yang dapat diberikan pada pegas/kawat tanpa membuatnya patah disebut sebagai titik tekuk (titik B).

hati yang resah...

makin lama hidup ini terasa sulit,
tan pa terasa jasat mulai menua,
tapi, aku tak tau makna hidup ini...
rasanya belum ada yang bisa ku capai,
apalagi mewujudkan cita-cita keluargaku...
aku merasa semakin kecil,
kecil nyaliku tuk menghadapi dunia ini,
hatiku semakin resah,
resah dengan apa yang yang kan terjadi dikehidupanku esok....
karena hidup ini harus terus berjalan....!

Kamis, 09 Desember 2010

lab fis

sdh berbulan-bulan kok g' selesai2ya.......?
cpe ja nic....1
semoga blan ini bisa beres dan ujian dengan sukses...!
amin...!

Antagonisme Pendidikan dengan gaya bank

Guru mengajar, MURID BELAJAR,
Guru tahu segalanya, murid TAK TAHU APA-APA,
Guru berfikir, murid DIFIKIRKAN,
Guru bicara,murid MENDENGARKAN,
Guru mengatur, murid DIATUR,
Guru memilih dan memaksakan,murid menuruti

KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSEP BIMBINGAN DAN KONSELING
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik yang selanjutnya disebut konseli.
Agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).Konseli sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming)yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya. Disamping itu terdapat suatu keniscayaan bahwa proses perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus, atau bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan dan nilai-nilai yang dianut. Perkembangan konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup (life style) warga masyarakat.
Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku konseli, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Perubahan lingkungan yang diduga mempengaruhi gaya hidup, dan kesenjangan perkembangan tersebut, di antaranya: pertumbuhan jumlah penduduk yang cepat, pertumbuhan kota-kota, kesenjangan tingkat sosial ekonomi masyarakat, revolusi teknologi informasi, pergeseran fungsi atau struktur keluarga, dan perubahan struktur masyarakat dari agraris ke industri.Iklim lingkungan kehidupan yang kurang sehat, seperti : maraknya tayangan pornografi di televisi dan VCD; penyalahgunaan alat kontrasepsi, minuman keras, dan obat-obat terlarang/narkoba yang tak terkontrol; ketidak harmonisan dalam kehidupan keluarga; dan dekadensi moral orang dewasa sangat mempengaruhi pola perilaku atau gaya hidup konseli (terutama pada usia remaja) yang cenderung menyimpang dari kaidah-kaidah moral (akhlak yang mulia), seperti: pelanggaran tata tertib Sekolah/Madrasah, tawuran, meminum minuman keras, menjadi pecandu Narkoba atau NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya, seperti: ganja, narkotika,ectasy, putau, dan sabu-sabu), kriminalitas, dan pergaulan bebas (free sex).
Penampilan perilaku remaja seperti di atas sangat tidak diharapkan, karena tidak sesuai dengan sosok pribadi manusia Indonesia yang dicita-citakan, seperti tercantum dalam tujuan pendidikan nasional (UU No. 20 Tahun 2003), yaitu:
(1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
(2) berakhlak mulia,
(3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,
(4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani,
(5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta
(6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan seperti disebutkan, adalah mengembangkan potensi konseli dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian.

Kamis, 25 November 2010

kebaikan hati

Kebaikan hati adalah ketidakmampuan untuk tetap tenteram JIKA ada orang lain yang merasa GEKISAH:
KETIDAKMAMPUAN untuk tetap merasa nyaman jika ada orang merasa tidak nyaman:
KETIDAKMAMPUAN untuk tetap berperasaan enak apabila seseorang sedang merasa gundah.....

Jumat, 12 November 2010

.....

JALAN AKAN LEBIH LUAS DAN MUDAH DENGAN ADANYA KAWAN SEPERJALANAN

Kamis, 11 November 2010

ITSUMO NANDO DEMO: KOMURA ZUMI

Hajimari no asa no shigukana mado
Zero ni naru karada mitasareteyuke.
Umi no kanatani wa mou sagasanai
Kagayakumono wa itsumo koko hi,
Watashi no naka ni mitsukerareta kara......


jendela yang diam saat pagi,
tubuh yang kosongpun mulai merasa bahagia,
Aku tak akan lagi mencari hingga melampaui laut dari sekarang,
yang ku cari adalah yang bercahaya,
dan ternyata selalu disini,
IA dapat ku temui dalam diriku SENDIRI........

Jumat, 05 November 2010

MENJADI MANUSIA PEMBELAJAR

*BELAJARLAH,bahwa tindaklah penting apa yangkita miliki,tetapi yang penting adalah siapa diri kita ini sebenarnya.....
*BELAJARLAH,Bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi kita,ttp kita harus bertanggung jawabuntuk apa yang telah kita lakukan.....
*BELAJARLAH bahwa dua manusia dapat melihathal2 yang sama persis ,tetapi terkadang mereka melihatnya dari sudut pandang berbeda.....

Jumat, 29 Oktober 2010

`jalan" bareng twin's

hari yang cerah,
seperti seNYum Di BIbir merah,
sejuta rasa bahagia yang ku rasakan......!
jalan'' bareng ma mb twin's menyenangkan jg........!
mESki capE,Kaki pegel, tp Q ttp  smang....!
liat "baju,muTER2 Pasar,carI jajan & sampai pilih2 spatU.....!
YANG INI,yanG Itu, seMua dicoba.........!
yang kya ibu2,ank kcl smpai yang lucu2....!
ahirnga coklat maniezzzzzzzzzz yang di pilih ma Dwie maniezzzzzzzz!
[narSIS bgT YAC......?]

Jumat, 15 Oktober 2010